KONSERVASI KOLEKSI TINGGALAN KOLONIAL DI PULAU MOROTAI (MALUKU UTARA)
DOI:
https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v7i2.113Keywords:
Morotai, Koleksi Peninggalan Kolonial PD II, KonservasiAbstract
Konservasi Koleksi Tinggalan Kolonial di Pulau Morotai dilakukan oleh BPCB Ternate sebagai instansi pelestarian cagar Budaya. Pelestarian dimaksudkan untuk menjaga keterawatan benda yang memiliki nilai penting karena merupakan salah satu bukti sejarah Perang Dunia II. Tahap pertama dalam melakukan konservasi adalah pendokumentasian koleksi sebelum di konservasi, selama proses konservasi, dan setelah konservasi. Koleksi peninggalan kolonial yang dikonservasi meliputi koleksi berbahan gelas, logam, porselen, dan lainnya. Bahan yang digunakan untuk konservasi koleksi yang berbahan gelas adalah cuka, kerikil, dan sabun serta air. Sedangkan bahan yang digunakan untuk konservasi jenis logam terutama perunggu dan kuningan adalah campuran antara jeruk nipis dan soda kue (sodium bikarbonat) yang dipastakan. Untuk koleksi berbahan besi digunakan asam sitrat dengan konsentrasi 5%. Apabila Asam sitrat tidak dijumpai dapat diganti dengan menggunakan air jeruk nipis (pH 4-5) karena di dalam jeruk juga mengandung asam sitrat. Adapun bahan yang digunakan untuk pelapisan logam adalah minyak singer. Dalam melakukan konservasi porselen digunakan air hangat yang diberi sabun sedangkan untuk koleksi yang ada keraknya dikonservasi dengan menggunakan pasta yaitu campuran soda kue (sodium bikarbonat) dengan air jeruk. Metode penyimpanan sementara koleksi peninggalan kolonial di Morotai yang sudah selesai dikonservasi dan yang akan dipamerkan di Museum Perang Dunia II dilakukan dengan cara membungkus setiap koleksi dengan tissue dan kertas koran. Setelah di bungkus kemudian diikat agar dak terkena kotoran/debu, selanjutnya dimasukkan dalam container box. Untuk menyerap kelembaban di dalam container box ditabahkan kapur tulis. Berbagai macam koleksi peninggalan kolonial Perang dunia II dapat dilakukan konservasi dengan menggunakan bahan yang mudah di peroleh dipasaran seper jeruk nipis, soda kue (sodium bikarbonat), cuka, sabun, dan kerikil. Untuk koleksi jenis logam seper perunggu, kuningan, dan uang koin serta koleksi porselen yang berkerak dapat menggunakan jeruk nipis dan soda kue yang telah dipastakan. Pasta dari bahan jeruk nipis dan soda kue terbuk efekf untuk membersihkan korosi yang ada pada koleksi logam. Adapun koleksi berbahan gelas/botol yang berkerak dapat dikonservasi dengan menggunakan cuka, kerikil, sabun serta air. Formula tersebut terbukti efektif mengangkat endapan kerak yang menempel dalam botol.