Konservasi Benteng Bau-Bau
Konservasi Tiang Bendera pada Masjid Kuno dalam Benteng Keraton Buton di Kota Bau-Bau
DOI:
https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v14i1.231Keywords:
Identifikasi kayu, Kerusakan dan pelapukan kayu, Tiang bendera, Konservasi kayuAbstract
Benteng Keraton Buton merupakan benteng terluas dan terpanjang di dunia yang terletak di Kelurahan Melai, Kecamatan Betoambari, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara. Di tengah benteng terdapat sebuah Masjid Kuno Buton dan tiang bendera yang usianya seumur dengan masjid. Masjid tersebut dibangun pada masa pemerintahan Sultan Buton III La Sangaji Sultan Kaimuddin, yang berkuasa pada tahun 1591-1597. Saat ini kondisi tiang bendera mengalami kerusakan dan pelapukan. Oleh karena itu, Balai Konservasi Borobudur bekerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya Makasar berinisiatif melaksanakan kegiatan kajian konservasi benteng Bau-Bau yang lebih difokuskan pada tiang bendera. Adapun tujuan kajian ini mengidentifikasi kerusakan dan pelapukan serta merumuskan penanganan konservasi tiang bendera.
Metode penelitian dalam kajian ini adalah survei dan eksperimen. Metode survei dan eksperimen tersebut dilaksanakan melalui studi referensi, observasi lapangan dan analisis laboratorium dan eksperimen dilanjutkan pengolahan dan analisis data serta merumuskan rencana penanganan konservasi.
Berdasarkan hasil survei dan analisis laboratorium diketahui seluruh material kayu telah mengalami pelapukan tingkat lanjut sehingga sebaiknya segera dilakukan tindakan konservasi terhadap material kayu tiang bendera. Jenis Kayu komponen tiang bendera Kesultanan Buton adalah kayu jati (Tectona grandis L.F). Struktur tiang bendera telah mengalami penurunan kekuatan sehingga perlu dilakukan tindakan rekonstruksi tiang bendera dan perkuatan struktur. Teknik dan metode perkuatan struktur ditentukan berdasarkan hasil penelitian dan kesepakatan para stakeholder.
Berdasarkan hasil tersebut maka perlu penelitian lanjutan untuk menentukan metode konsolidasi kayu, menentukan metode aplikasi terbaik, menentukan bahan injeksi pada retakan mikro, mengetahui volume rongga kayu dengan alat videoscope, menentukan teknik dan metode pengisian rongga kayu, modelling untuk menentukan besaran beban angin dan gempa yang dibutuhkan untuk meruntuhkan struktur tiang bendera dan menentukan metode perkuatan struktur yang paling tepat.
Downloads
References
Budianto, D. Sistem Pengeringan Kayu. Yogyakarta: Kanisius, 1996.
Croci, Giorgio. The Conservation and Structural Restoration of Architectural Heritage. Southampton, UK and Boston, USA: Computational Mechanics Publications, 1998.
Dumanauw, J.F. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius, 1999.
http://www.tectonica-online.com/products/851/structures_consolidation_repair_system_beta/
Kadir, Ishak. “Simbol Pemaknaan dalam Rumah Tradisional Buton.” Buletin Penelitian Universitas Hasanudin 7, no. 2 Edisi Khusus (Agustus 2008): 300–8.
kompas.com. Benteng Keraton Wolio, Buton: Benteng Terluas di Dunia. Diakses di https://indonesiaproud.wordpress.com/2011/12/20/benteng-keraton-wolio-buton-benteng-terluas-di-dunia/
Nugroho Dwi Widyanto. “Identifikasi Kayu Perahu Situs Punjulharjo, Rembang, Jawa Tengah.” Berkala Arkeologi 29, no. 2 (November 2009): 15–27.
Nurlita, Siti. Struktur Kayu. Malang: Bargie Media, 2006.
Rapoport, A. House Form and Culture. Engelwood: Prentice-Hall, Inc, 1969.
Schnlewind, AP. On Reversibility of Consolidation Treatments of Deteriorated Wood with Soluble Resins. California: University of California, 1987.
Suleman. Kebertahanan Pemukiman Tradisional Wolio di Kelurahan Melai, Kota Bau-Bau. Tesis Program Pascasarjana. Yogyakarta: Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota, Universitas Diponegoro, 2010.
Suranto, Y. Ilmu Tegangan Pertumbuhan dan Peneresan Pohon sebagai Satu Wujud Teknologi Kayu Berbasis Kearifan Lokal Budaya Jawa. Borobudur 5, no. 1 (2011): 41–7.
Tim Zonasi. Kajian Zonasi Benteng Sorawolio 1, Benteng Sorawolio 2 dan Benteng Baadia Kota Bau-Bau, Provinsi Sulawesi Tenggara. Makassar: Kelompok Kerja Pengamanan dan Penyelamatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar, 2014.
Tuduce-Trăistaru, Campean dan Timar. “Compatibility Indicators in Developing Consolidation Material with Nanoparticle Insertion for Old Wooden Objects.” International Jurnal Conservation Science 1, no. 4 (October- December 2010): 219–26.
Tuduce-Trăistaru, Timar dan Campean. “Studies upon Penetration of Paraloid B72 into Poplar Wood By Cold Immersion Treatments.” Bulletin of Transilvania University of Brasov Series II: Forestry.Wood Industry 4, no.1 (2011): 81–8.
Wang, Y dan A.P. Schuiewind. “Consolidation of Deteriorated Wood with Soluble Resin.” Jurnal of the American for Conservation 24, no. 2 (1985): 77–91.
Yap, Felix. Konstruksi Kayu. Bandung: Trimitra Mandiri, 1999.