KONSERVASI DI INDONESIA

DISIPLIN, PROFESI, DAN PRAKTIK PROFESIONAL

Authors

  • Saiful Bakhri Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali

DOI:

https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v15i1.253

Keywords:

konservasi karya seni; disiplin konservasi; kebijakan konservasi; profesi konservasi; konservasi pusaka/cagar budaya

Abstract

Indonesia, sebagai negara dengan ekonomi yang berkembang cukup pesat, menyaksikan berkembangnya iklim pasar karya seni dan pengelolaan pusaka/cagar budaya. Fakta ini memunculkan pertanyaan di manakah posisi konservasi karya seni dan pusaka/cagar budaya sebagai sebuah disiplin ilmu, profesi, dan praktik profesional dalam mendukung pelestariannya di Indonesia. Untuk mendalami hal ini, diperlukan pembahasan terhadap definisi konservasi yang berlaku dan/atau dipahami di Indonesia serta mengeksplorasi kebutuhan konservasi yang secara khusus dibutuhkan oleh Indonesia. Didasarkan pada penelitian kualitatif, pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah tinjauan literatur dan arsip, analisis kebijakan, wawancara semi terstruktur, dan beberapa studi kasus. Hasilnya menunjukkan bahwa kebijakan saat ini mendukung konservasi karya seni dan pusaka/cagar budaya, namun, tidak mendukung berkembangnya konservasi sebagai sebuah disiplin ilmu dan profesi. Di samping itu, terlihat jelas perbedaan antara praktik konservasi karya seni dan konservasi pusaka/cagar budaya.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agrawal, Om Prakash. 1975. "Asian view of conservation." Museum 27 (4): 157-160.
Cahyandaru, Nahar. 2008. "Bahan Tradisional Tembakau dan Cengkeh sebagai Konservan BCB Kayu." Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur 2 (1): 8-12.
---. 2020. "Traditional Materials: Extract and Essential Oils."
Cahyandaru, Nahar, and Arif Gunawan. 2010. "Senyawa Aktif dalam Bahan Tradisional." In Konservasi Cagar Budaya Berbahan Kayu Dengan Bahan Tradisional, edited by Yustinus Suranto, 34-52. Magelang: Balai Konservasi Borobudur.
Cahyandaru, Nahar, Sri Wahyuni, and Yudhi Atmaja Hendra Purnama. 2017. "Indonesian Essential As Biocides in Traditional-Based Artefact Consertvation Study : A Mini Review." Jurnal Konservasi Benda Cagar Budaya Borobudur 11 (1): 22-28.
CIPP Speciality Group Officers. 2014. "Good Ethics is Good Business: Some Ethical Considerations for Conservators in Private Practice." AIC News 39 (6): 3-5.
Clavir, Miriam. 2002. Preserving what is valued: Museums, conservation, and First Nations. Vancouver: UBC Press.
Delanghe, Philippe. 1997. "Monitoring of Indonesian World Cultural Heritage (Borobudur Temple)." In Preservation and Conservation of Cultural Heritage in Indonesia, edited by Eko Budihardjo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Figge, Katrin. 2011. "First Aid for Indonesian Art." Jakarta Globe. Accessed 23 September. http://jakartaglobe.id/archive/first-aid-for-indonesian-art/.
ICOM-CC. 1984. "The Conservator-Restorer: a Definition of the Profession." Accessed 7 September. http://www.icom-cc.org/47/about/definition-of-profession-1984/.
Indonesian Network for Heritage Conservation, and ICOMOS Indonesia. 2003. Indonesia Charter for Heritage Conservation. Ciloto.
Munoz-Vinas, Salvador. 2017. The Transactional Nature of Heritage Conservation. Amsterdam: Reinwardt Academy: Amsterdam University of the Arts.
Scott, Marcelle. 2015. "Normal and extraordinary conservation knowledge: Towards a post-normal theory of cultural materials conservation." AICCM Bulletin 36 (1): 3-12.
Sease, C. 1998. "Codes of ethics for conservation." International Journal of Cultural Property 7 (1): 98-115. https://doi.org/10.1017/S0940739198770092. https://www.cambridge.org/core/article/codes-of-ethics-for-conservation/0F09A5753E9106B7F8A1284FEEEE89B3.
Setiawati, Indah, Reuben Wylie, and Stevie Emilia. 2018. "Raden Saleh painting hammered at Rp 119.9 billion." The Jakarta Post, 2018.
Silva, Nimal De. 2003. "Preparedness and Response for Cultural Heritage in Developing Countries." Cultural Heritage Disaster Preparedness and Response, Hyderabad, India.
Sloggett, R. J. 2009. "Expanding the Conservation Canon Assessing Cross-Cultural and Interdisciplinary Collaborations in Conservation." Studies in Conservation 54: 170-183.
---. 2014. "What is “conservation”? An examination of the continued relevance of ICOM-CC's’, The Conservator-Restorer: a Definition of the Profession." ICOM-CC 17th Triennial Conference Preprints, Melbourne, Melbourne.
Swastikawati, Ari, Rifqi Kurniadi Suryanto, and Al Widyo Purwoko. 2012. Metode Konservasi Tradisional (Penjamasan) Cagar Budaya Berbahan Logam Besi. Edited by Timbul Haryanto and Endang Tri Wahyuni. Magelang: Balai Konservasi Borobudur.
Swastikawati, Ari. 2013. "Identifikasi Zat Aktif Dalam Ekstrak Tanaman, Tes Anti Jamur dan Anti Serangga." Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur 7 (1): 16-22.
Swastikawati, Ari, Henny Kusumawati, Rony Muhammad, Heri Yulianto, and Yudi Atmaja Hendra Purnama. 2014. Konservasi Logam dengan Bahan Tradisional. Balai Konservasi Borobudur (Magelang).
Swastikawati, Ari, Henny Kusumawati, Rifqi Kurniadi Suryanto, and Yudi Atmaja Hendra Purnama. 2017. "Tanin Sebagai Inhibitor Korosi Artefak Besi Cagar Budaya." Jurnal Konservasi Cagar Budaya Borobudur 11 (1): 3-21.
Tay, Diana. 2014. "Decision Making and Care of Contemporary South-East Asian Art: An Ecological Framework." Master of Arts Minor Thesis, Centre for Cultural Materials Conservation, The University of Melbourne.
Tjandrasasmita, Uka. 1989. Final Report: SPAFA-ICCROM Seminar on Conservation Standards in Southeast Asia.
Tse, Nicole, Ana Maria Theresa P. Labrador, Marcelle Scott, and Roberto Balarbar. 2018. "Preventive Conservation: People, Objects, Place and Time in the Philippines." Studies in Conservation 63 (sup1): 274-281. https://doi.org/10.1080/00393630.2018.1476963.
van Erp, A.J.Th. (Guus). 2011. "Life and Work of Theo van Erp." In 100 Tahun Pascapemugaran Candi Borobudur, edited by Haryani Santiko, 01. The Hague.
Widiastuti. 2013. "Analisis SWOT Keragaman Budaya Indonesia." Jurnal Ilmiah Widya 4 (2).
Yulianto, Kresno, and Saiful Bakhri. 2016. "Menjawab Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN Melalui Museum." Parlementaria, 22-27.

Downloads

Published

2021-06-30