STUDI KEANEKARAGAMAN KAPANG PADA PROSES BIODETERIORASI BATUAN CANDI MENDUT

Authors

  • Fellary Pangesti Universitas Negeri Yogyakarta
  • Bernadetta Octavia
  • Nahar Cahyandaru

DOI:

https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v16i1.269

Keywords:

Biodeteriorasi, Kapang, Batuan candi Candi Mendut, Biodeterioration, Molds, Stone of Mendut Temple

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genus kapang yang berpotensi menyebabkan kerusakan serta mengetahui jenis biodeteriorasi yang terjadi pada batuan Candi Mendut. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian diawali dengan survey sampling yang dilakukan berdasarkan pada syarat : kenampakan miselium, spora, bercak warna, dan kerusakan substrat. Identifikasi kapang dilakukan secara konvensional berdasarkan pengamatan makroskopik dan mikroskopik pada kapang. Hasil dari karakterisasi dan identifikasi kemudian diidentifikasi dengan metode profile matching. Hasil penelitian menunjukkan kapang kontaminan yang berpotensi sebagai penyebab kerusakan pada batuan Candi Mendut adalah Penicillium (37,5%), Aspergillus (21,25%), Acremonium (28,75%), Scopulariopsis (15,3%), Chrysonilia (3,75 %), Mucor (1,25 %) dan Arthrinium (1,25 %). Genus Acremonium, Mucor dan Arthrinium berpotensi dalam kerusakan biologis yang terjadi pada batuan, serta genus Aspergillus, Penicillium, dan Scopulariopsis memicu terjadinya biofilm hitam pada batuan dan membentuk noda hitam pada batuan. Sedangkan genus Chrysonilia tidak berpotensi menyebabkan kerusakan pada batuan candi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Balai, Konservasi Borobudur. (2011). 100 Tahun Pasca pemugaran Candi Borobudur: Trilogi I, Menyelamatkan kembali Candi Borobudur. Magelang: Balai Konservasi Borobudur

Barnett, H.L., & B.B. Hunter. (1998). Illustrated Genera of Imperfect Fungi Fourth Edition. APS Press. The American Phytoathological Society USA

Campbell, C.K., Johnson, E.M., Warnock, D.W. (2013). Identification of Pathogenic Fungi second edition. Atlanta, Georgia, USA: Wiley-Blackwell

Crous, P.W., Groenewald, J.Z. (2013). A Phylogenetic re-evaluation of Arthrinium.International Mycological Assocition. 4(1), 133-154.

Diakumaku E, Ausset P, Sterflinger K. (1994). Characterisation of Endholithic Communities of Stone Monuments and Natural Outcrops. Prosiding 3rd Simposium Internasional: Italia. 305‒310 ha

Ekarini, D.F. (2019). Stabilitas Struktur Candi Mendut. Magelang: Balai Konservasi Borobudur.13(2).

Ellis, Harold. (2006). Clinical Anatomy for student & Junior Doctors. Eleventh edition. USA: Blackwell Publishing

Fardiaz, Srikandi. (1989). Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

Farooq, Muhammad, Hassan, Mukhtiar; Gull, Farzana. (2015). Mycobial Deterioration of Stone Monuments of Dharmarajika. Taxila. Jounal of Microbiology & Experimrntation. 2(1), 29 – 33.

Fomina, M. and Gadd, G.M. (2002). Metal sorption by Biomassa of Melanin Producting Fungi Grown in Clay-Containing Medium. Chem. Technol, Biotechnol. 78, 23-34

Gupta, S.P., Sharma, Kavita. (2011). Biodeterioration and preservation of Sita Devi Candi, Deorbija, Chhattisgarh, India. International Journal of Conservation Scrience. 2, 89 – 94.

Hons. (2008). Thesis. Microbial Biodeterioration of Outdoor Stone Monuments. Assessment Methods and ontrol Strategis. Cardiff University

Isnaini, M., Muthananas, I.K.D., dan Jaya. (2012). Studi Pengetahuan Tentang Penyakit Busuk Batang Pada Tanaman Buah Naga Di Kabupaten Lombok Utara. Laporan Penelitian. Mataram: Pusat Penelitian Universitas Mataram

Mcnamara C.J., Ralph M. (2005). Kerusakan Mikroba dari Batu bersejarah. Jurnal Lingkungan. 3(8), 445- 451

Mikasari, W., Hidaayat T., Artanti H. (2015). Kontaminasi Jamur Aspergillus sp. Pada Berbagai Varietas Benih Kacang Tanah Selama Penyimpanan. Bengkulu: BPTP Bengkulu

Miksic, John. (2002). Indonesian Heritage. SEJARAH AWAL.Jakarta: Penerbit Buku Antar Bangsa. Vol(I)

Milicia, Gomzi. (2009). Sick Building Syndrome Do we live and work in Unhealthy Environment.Periodicum Biologorum Journal. 111(1), 79-84.

Mohammad, Parisa., Maghboll-Balasjin, Nasim. (2014). Isolation and Molecular identification of deteriorating fungi from Cyrus the Great tomb stones. Iranian Journal of Microbiology. 6(5), 361-370

Navi S.S., Bandyopadhyay R., Hall A.J., & Bramel-Cox P.J. (1999). A Pictorial Guide for the Identifiction of Mold Fungi on Sorghum Grain. Information Bulletin no.59. Andhra Pradesh, India: Natural Resourches Instutute.

Richard, A.H. (1997). Fungi: Identification. Journal Manual of Techniques In Insect Pathology. USDA-Ars Plant Protection Research Unit. New York: USA. Chapter V-1. ISBN 0—12-432555-6

Sugiyono (2013). Metode Peneliton Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Tim Penulis. (2017). Laporan Akhir Rencana Pelestarian Candi Mendut. Magelang: BKB Press.

Trimaryanto, Aldriyanto. (2019). Candi-Candi Bersejarah Di Indonesia. Sleman: Sentra Edukasi Media

Veronica., Mukarlina., Linda R. (2015). Jamur yang diisolasi dari Daun dan Batang Bergejala Sakit pada Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell.Arg) di Kabupaten Sanggau. Jurnal Protobiont. 4(3), 41-48.

Warscheid, T., Braams, J. (2000). Biodeterioration batu: Sebuah tinjauan. Int. Biodeterior. Biodegradasi. 46, 343-368.

Downloads

Published

2022-06-30

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>