Soundscape Sakral Candi Borobudur
DOI:
https://doi.org/10.33374/jurnalkonservasicagarbudaya.v18i2.345Keywords:
Candi Borobudur, soundscape, lanskap, arsitektur, meditasi, sakralAbstract
Candi Borobudur, sebagai salah satu warisan budaya terbesar dengan corak keagamaan Buddha, memiliki makna sakral yang tidak hanya tercermin dalam bentuk arsitektur dan lingkungan, tetapi juga dalam suasana suara (soundscape) yang mendukung proses ibadah, khususnya meditasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penyesuaian lanskap Candi Borobudur dalam kaitannya dengan faktor suara sebagai elemen yang memperkuat kesakralan tempat ibadah tersebut. Melalui pendekatan arkeologi lanskap dan fenomenologi, penelitian ini memanfaatkan data observasi dan studi pustaka, termasuk pengukuran suara oleh Balai Konservasi Borobudur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan danau purba di sekitar candi menciptakan suasana tenang yang diwarnai oleh suara alam, seperti suara air, yang mendukung meditasi dan ibadah. Selain itu, bentuk arsitektur berundak dan struktur lorong di Candi Borobudur berkontribusi pada pembentukan akustik yang memperkuat efek suara, menciptakan suasana sakral yang mendalam. Temuan ini menunjukkan bahwa penyesuaian lanskap dan arsitektur Candi Borobudur tidak hanya memperhatikan aspek visual, tetapi juga aspek akustik, yang turut memperkaya pengalaman spiritual umat Buddha. Penelitian ini menegaskan bahwa soundscape yang diciptakan oleh interaksi antara lanskap dan arsitektur Candi Borobudur memiliki peranan penting dalam menciptakan suasana sakral yang mendalam bagi para umat Buddha atau pengunjung lain
Downloads
References
Adhidhuto, Linus Setyo, Rony Muhammad, Jati Kurniawan, Puji Santosa, dan Ajar Priyanto. 2017. “Kajian Pengaruh Intensitas Suara Terhadap Bangunan Cagar Budaya Berbahan Batu Tahap I.” Magelang.
Allerton, Catherine. 2009. “Introduction: Spiritual Landscapes of Southeast Asia.” Anthropological Forum 19 (3): 235–51. https://doi.org/10.1080/00664670903278387.
Aryanto, Rudy, dan Idris Gautama So. 2012. “Perencanaan Manajemen Lanskap Zonasi Dertinasi Wisata Budaya Kota Tua Jakarta.” Binus Business Review 3 No 2 (Februari):973–82.
Brown, Steve. 2007. Landscaping Heritage: Toward an Operational Culture Landscape Approach for Protected Areas in New South Wales. Australasian Historical Archaeology, Vol. 25 (2007), pp. 33 – 42.
Hadi Rahmi, Dwita, Ha Sudibyakto, H Sutikno, Laretna T Adishakti, Universitas Gadjah Mada Kantor, Jurusan Arsitektur dan Perencanaan, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada Jl Grafika, Sekip Yogyakarta, Fakultas Geografi, dan Universitas Gadjah Mada. 2012. “Pusaka Saujana Borobudur: Perubahan dan Kontinuitasnya.” Manusia dan Lingkungan 19 No.1 (Maret):85–94.
Hannah, Lindsay. 2006. “Wind and Temperature Effects on Sound Propagation Wind.” New Zealand Acoustics 20 / #2:22–29.
Istari, T.M. Rita. 2012. “Penemuan Sebuah Candi Bata di Daerah Pantura Jawa Tengah.” Berkala Arkeologi 32 Edisi No. 1 (1): 27–38.
Johnson, Javier, dan Roni Sugiarto. 2019. “Dinamika Keterhubungan Soundscape dengan Elemen Arsitektural Studi Kasus: Komplek Gereja Santa Perawan Maria Sapta Kedukaan.” Jurnal RISA (Riset Arsitektur) 03 Nomor 03 (Juli):240–57. www.journal.unpar.ac.id.
Kristi, Inesza Cahya. 2024. “Identifikasi Auditory Experience di Candi Borobudur dengan Pendekatan Soundscape.” Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Luh Komang Sri Ayunia, Ni, Wahyu Rochdiat Murdhiono, Santi S Damayanti Program Studi, Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan Universitas Respati Yogyakarta. 2019. “Meditasi dengan Suara Alam dapat Menurunkan Stres pada Mahasiswa Keperawatan.” Jurnal Keperawatan Jiwa 7 (2): 145–52.
Leadbeater, C. W. (2007). The Masters and the Path. Cosimo, Inc. (Original work published 1925)
Maulidan, Safar. 2016. “Tradisi Sembahyang Umat Buddha.” Banda Aceh: Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Murwanto, Helmy, dan dan Ananta Purwoarminta. 2015. “Rekonstruksi Danau Purba Borobudur dengan Pendekatan Spasiotemporal.” LIMNOTEK 22 (2) (2): 106–17.
Puspitasari, Dian Eka, Hari Setyawan, dan Winda Diah Puspita Rini. 2013. Kearsitekturan Candi Borobudur. Disunting oleh Totok Roesmanto. Diterjemahkan oleh Panggah Ardiyansyah. Magelang. www.konservasiborobudur.org.
Riznaini, *, Ika Utami, Riznaini Ika Utami, ; Fingka, Wahyu Anggraini, ; Sulis, Wahyu Ningsi, ; Divanny, Aulia Hanif, dan Wahyu Kurniawati. 2024. “Pendalaman Materi Bunyi dan Cahaya (Studi Kasus Penerapan Bunyi dan Cahaya Dalam Kehidupan Sehari-hari).” Jurnal Matematika dan Ilmu Pengelatuan Alam 2 (1): 284–95. https://doi.org/10.59581/konstanta.v2i1.2410.
Rosa, Amalia Fadila, Arifima Nurlaila Dewi, dan Findi Triani. 2021. “Borobudur Terrain Laboratory: Optimalisasi Potensi Kawasan sebagai Wahana Studi Lapangan Geografi.” Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa 5, Nomor 2:1–22.
Schafer, Raymond Murray. 1969. The New Soundscape: A Handbook for the Modern Music Teacher. New York: Berandol Music Limited.
———. 1994. The Soundscape : Oursonic Environment and the Tuning of the World. Vermont: Destiny Books.
Setyawan, Hari, dan Bambang Kasatriyanto. 2019. “Kajian Penataan Tanaman Kawasan Borobudur.” Borobudur 13, Nomor 2 (Desember):3–31.
Sunaringtyas, Widyasih, Linda Ishariani and Ria Agustin Wahyuningtiyas. “Pengaruh Terapi Musik Suara Air Mengalir dengan Brainwave Terhadap Penurunan Insomnia pada Lansia di Wilayah Posyandu “Sedap Malam” Pare Kediri.” (2017).
Tanudirjo, Daud Aris, Jarwo Susetyo Edy Yuwono, dan Ari Mukti Wardoyo Adi. 2019. “Lanskap Spiritual Situs Liyangan.” Berkala Arkeologi 39 (2): 97–120. https://doi.org/10.30883/jba.v39i2.474.
Tuan, Yi-Fu. 1975. “Place: An Experiential Perspective.” Geographical Review 65 (2): 151–65.
Yulianti, Yulianti. 2022. “The Birth of Buddhist Organizations in Modern Indonesia, 1900–1959.” Religions 13, 217 (3): 1–15. https://doi.org/10.3390/rel13030217.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Jurnal Konservasi Cagar Budaya

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.